Senin, 16 Februari 2015

MUSYAWARAH CABANG II BKC KABUPATEN KUNINGAN



Pengurus Bandung Karate Club (BKC) Cabang Kabupaten Kuningan, menggelar Musyawarah Cabang II dan Reuni Akbar BKC, bertempat di Gedung GOW, Minggu (15/2). Kegiatan Muscab II BKC dibuka secara resmi oleh Ketua Harian FORKI, Drs. Agus Sumedi. Dalam sambutan pembukaan, Agus menyambut baik kegiatan Muscab BKC sebagai forum tertinggi organisasi dalam membentuk dan menyusun kepengurusan. Lebih lanjut, Agus menjelaskan ada tiga hal penting yang wajib dalam mengembangkan olah raga karate, yaitu: Kepengurusan, Pelatih dan Anggota. Selain itu, Agus yang juga Ketua umum INKAI Kuningan, berharap karateka tidak hanya mampu berprestasi dalam arena pertandingan, tetapi berprestasi dalam segala bidang kehidupannya. Dengan memegang teguh Sumpah Karate, karateka dijamin akan meraih sukses dan berprestasi.


Sementara, Ketua Umum BKC Cabang Kuningan, Drs. Yudi Nugraha, MPd menyampaikan maksud dan tujuan diselenggarakannya Muscab II BKC, selain menyusun kepengurusan dan program kerja organisasi, juga dijadikan forum silaturahmi dan reuni anggota dari berbagai angkatan dan dojo/ ranting. Lebih lanjut, Yudi juga menyampaikan thema yang diangkat, yakni "Dari BKC, Oleh BKC untuk lebih meningkatkan pengembangan prestasi dan keutuhan persaudaraan BKC".


Kamis, 12 Februari 2015

PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA BAGI PEJABAT ESSELON III


Sebanyak 100 pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan dilatih untuk mengembangkan budaya kerja. Pelatihan yang diinisiasi oleh Bagian Organisasi Setda Kabupaten Kuningan ini dihelat selama 2 hari, Rabu dan Kamis 11-12 Februari 2015 di kawasan Gedung Naskah Linggarjati.
Hari pertama, para pejabat yang terdiri dari para Sekretaris Dinas/ Badan/ Kantor, para Kasubag lingkup Setda, dan Sekretaris Kecamatan se-Kuningan ini dibekali wawasan pengembangan budaya kerja oleh 2 narasumber kompeten. Mereka yakni, Kabid Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara-LAN Bandung, Dr. Baban Sobandi, SE, M.Si, serta Widyaiswara Madya TMS Diklat Kemendagri Regional Jabar, Dr. Entin Herliati, M.Si.
 

Sedangkan di hari kedua, para peserta diajak untuk melaksanakan outbound training dan capacity building. Selain untuk meningkatkan kebugaran fisik para peserta, outbound juga bertujuan untuk merangsang kreativitas para pejabat dalam menghadapi tantangan-tantangan kompleks.
Kabag Organisasi Setda Kuningan, Yudi Nugraha, M.Pd mengakatan, tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk memberi penegasan kepada para pejabat agar terus meningkatkan capaian indikator kesuksesan budaya kerja. Minimalnya, budaya kerja dirinya sendiri.

 
  
”Setelah mampu mengimplementasikan prinsip-prinsip budaya kerja, para peserta diharapkan bisa menyampaikan terkait budaya kerja ini kepada rekan-rekan lainnya,”ucapnya.

Senin, 09 Februari 2015

Kembangkan Ekskul Karate, SMKN 1 Kuningan MoU dengan BKC Kuningan

 
Bandung Karate Club (BKC) melakukan kerjasama dengan SMKN 1 Kuningan melalui penandatangan Memory of Understanding (MoU). Bentuk jalinan kerjasama terutama dalam bidang kegiatan ekstra kulikuler sekolah tersebut.
Perwakilan Pengurus BKC Kuningan, Yudi Nugraha mengatakan, upaya kemitraan ini sebagai salah satu penerapan mata pelajaran di lingkungan sekolah. Sebab, SMKN 1 Kuningan sebagai sekolah percontohan dalam penerapan Kurikulum 2013.
“Dimana di dalamnya mengisyaratkan agar setiap siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan kemampuan tidak hanya dalam bidang study, tapi kompetensi diri lainnya. Seperti, dalam olahraga yang telah menggandeng BKC ini,” kata Yudi. Senin (09/02).
Disebutkan, dalam kesepakatan kerja sama (MoU) antara SMKN 1 Kuningan dengan BKC Kuningan, antara lain mengenai memberikan fasilitas Sarana Prasarana untuk aktivitas kegiatan karate.


“Kemudian untuk BKC sendiri, menyediakan pelatih dan mengikutsertakan dalam peningkatan prestasi intern dan ekstern. Selain itu untuk jadwal latihan rutin, Senin dan Rabu (sore),” kata Yudi.
Berdasarkan data, ada beberapa sekolah telah melakukan kerjasama dalam bidang ke-olahragaan beladiri dengan BKC. Seperti SMAN 1 Jalaksana, SMPN 1 Luragung, SMAN 1 Luragung, SIT Al-Multazam (SD, SMP, SMA), UNIKU, STIKKU, SMAN 1 Ciwaru.

Rabu, 24 Desember 2014

13 PEGAWAI BOLOS KERJA


Menjelang libur Natal, Rabu 24 Desember 2014,Tim GDD mengadakan monitoring kehadiran pegawai di SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Kuningan. Tim GDD yang diketuai Assisten Administrasi Setda, H. Uus Rusnandar, SH, MSi, berdasarkan surat tugas nomor 860/ 3275/ ORG & PA, tanggal 23 Desember 2014 bergerak dari Sekretariat Tim GDD, sekitar pukul 06.30 Wib dan langsung menyebar ke 31 SKPD, dengan dibekali formulir monitoring kehadiran lengkap dengan surat tugas.
H. Uus Rusnandar, menyampaikan bahwa GDD ini merupakan tindaklanjut dari Surat Keputusan Bupati Kuningan Nomor 061.2/ KPTS. 472-ORG/ 2007, tentang Penetapan Petunjuk Teknis GDD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan, dan Surat Perintah Sekretaris Daerah Nomor 061.2/ 99/ ORG & PA, tanggal 21 Januari 2014. Lebih lanjut Uus menjelaskan, GDD dalam bentuk monitoring kehadiran pegawai, dilakukan pada setiap ada moment libur nasional, terlebih jika berada ditengah hari kerja, istilah popular yang beredar dikalangan pegawai “HARPITNAS”.
Sementara, Kepala Bagian Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur Setda Kabupaten Kuningan, selaku Sekretaris Tim GDD, Drs. Yudi Nugraha, MPd, menyampaikan hasil rekapitulasi kehadiran pegawai, bahwa tingkat kehadiran secara keseluruhan mencapai 92, 24% atau sebanyak 2.116 pegawai berada di kantor saat kegiatan monitoring dilakukan, dari total 2.294 pegawai. Yudi, mengungkapkan rincian alasan ketidakhadiran pegawai, sebanyak 178 orang. Pegawai yang sedang Cuti: 39 orang, Pegawai yang sakit: 23 orang, Pegawai yang izin: 31 orang, Pegawai yang melaksanakan dinas luar: 72 orang dan Pegawai yang tidak hadir tanpa keterangan: 13 orang.
Lebih lanjut, Yudi menjelaskan bahwa 13 pegawai yang tidak hadir tanpa keterangan akan diberikan sanksi sesuai prosedur sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010, tentang Disiplin Pegawai. Sanksi berupa peringatan dan teguran dilakukan oleh atasan langsung dan pimpinan SKPD, namun apabila diketahui pelanggaran disiplin oleh pegawai tersebut telah masuk kategori berat, maka sanksi yang diberikan bisa berupa menangguhan KGB atau KP. Dst …

Rabu, 17 Desember 2014

DESA GUNUNG MANIK TERISOLIR


Longsor yang terjadi Senin (15/12/2014) yang lalu di Desa Gunung Manik Kecamatan Ciniru mengakibatkan akses transportasi terputus, bagaimana tidak jembatan penghubung hampir seluruhnya rusak berat, sehingga hal tersebut mendapatkan perhatian khusus Bupati Kuningan Hj. Utje Ch Suganda, S.Sos, M.A.P. yang langsung meninjau ke lokasi. Rabu (17/12/2014).
Ikut mendampingi Kepala Dinas Bina Marga H. Dadang Darmawan, Camat Ciniru Drs. Agus Samedi, Kepala Bagian Organisasi Drs. Yudi Nugraha, M.Pd, Kepala Bagian Umum Setda U. Kusmana, S.Sos, M.Si, dan Kepala Desa Gunung Manik.


Bupati Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda, S.Sos, M.A.P., mengatakan jembatan penghubung Desa Gunung Manik ini merupakan akses yang vital bagi masyarakat untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari. “Ini harus segera dilakukan perbaikan demi memberikan kenyamanan bagi masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini untuk sementara jembatan hanya menggunakan kayu namun ini tidak bisa bertahan lama karena beban kendaraan terlalu berat, untuk itu secara langsung memerintahkan dinas terkait untuk segera melakukan perbaikan.
Sementara itu Kepala Dinas Bina Marga H. Dadang Darmawan, mengakui telah melakukan survei, namun untuk melakukan perbaikan diperlukan waktu yang cukup lama karena terkendala dengan sulitnya mengangkut bahan untuk sampai pada lokasi longsor namun pihaknya akan secepatnya berkoordinasi dengan pihak terkait agar bahan-bahan dapat segera sampai kelokasi.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait dan akan segera mengambil langkah perbaikan agar akses transportasi menuju Desa Gunung Manik lancar kembali, bahan-bahan secepatnya akan segera diangkut secara bertahap, sehingga proses perbaikan segera dilakukan.

PNPM MEMBAWA BERKAH


Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang digulirkan sejak tahun 2007 dirasakan memiliki banyak manfaat langsung oleh masyarakat di pelosok perdesaan, “Program PNPM perlu terus dilanjutkan karena program ini pro rakyat dan menyentuh kebutuhan masyarakat banyak, kedepan program ini harus lebih terkoordinasi secara sinergis dengan dinas-dinas terkait. ”
Hal tersebut disampaikan Bupati Kuningan Hj. Utje Ch Suganda, S.Sos, M.AP., disela acara gebyar PNPM dan pemberian penghargaan Si Kompak Award tahun 2014, di Open Space Galery (OSG) Rabu, (17/12/2014). Ikut menghadiri Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Drs Deniawan, M.Si, Camat Cilimus Yunara, S.Sos, Dirut BPR, serta undangan lainnya.



Selain itu, lanjut Ia, program PNPM merupakan program nasional untuk penanggulangan kemiskinan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat, artinya program ini benar-benar atas dasar kebutuhan masyarakat. “Dana PNPM telah disalurkan dan nilainya cukup besar untuk itu saya titipkan agar dana tersebut betul-betul dirasakan manfaatnya bagi masyarakat yang tidak mampu agar meningkatkan kesejahteraan,” harapnya.
Hal tersebut diamini para pelaku PNPM, Yuyun KPMD Lingggajati Cilimus mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten Kuningan yang telah melakukan pipanisasi melalui program PNPM sehingga mampu menambah debit air untuk keperluan rumah tangga.
“Kami merasa sangat terbantu sekali dengan program PNPM, saat ini kami tidak pernah mengalami lagi kekurangan air, kemudian jalan desa kami sudah baik dan bisa dilalui mobil, kemudian tahun ini kami mengajukan irigasi sepanjang 600 meter namun hanya dapat 190 meter,” ujarnya.
Selain itu pelaku PNPM lainnya Aan Rohanah Kecamatan Ciawigebang mengatakan, kami mendapatkan modal dari UPK Ciawigebang tahun 2013 serta mendapatkan bantuan dari UB berupa mesin jahit sebanyak 5 (lima) unit beserta perlengkapan lainnya.
Lain halnya dengan Yani, Orang Tua dari Dian Saputra, mengatakan, bantuan dari PNPM melalui PNPM generasi sehat, beliau mendapatkan alat dengan dan bicara untuk anaknya sehingga sampai hari ini alhamdulillah anak kami sangat terbantu dengan alat tersebut. “Bantuan alat dengar ini sangat bermanfaat untuk anak kami saya ucapkan terima kasih dan saya harap bantuan pendidikan juga dapat terus berlanjut hingga nanti anak kami kuliah.” 




Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian penghargaan si kompak award kepada para pelaku PNPM serta mengunjungi stand pameran produk unggulan PNPM dari beberapa kecamatan.

Senin, 15 Desember 2014

PELATIHAN APLIKASI SPSE 4


UPTD LPSE Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan menyelenggarakan pelatihan aplikasi pengadaan B/ J pemerintah secara elektronik (Aplikasi SPSE 4), bagi pejabat pengadaan B/ J bersertifikat, sebanyak 50 orang. Pelatihan dilaksanakan selama 1 hari, Senin 15 Desember 2014 bertempat di Aula KIC, Jalan Ir. H. Soekarno - Kuningan.
Kepala Diskominfo, Agus Sadeli, menyampaikan bahwa pengadaan B/ J pemerintah yang efektif dan efisien merupakan salah satu bagian penting dalam perbaikan pengelolaan keuangan negara. Wujudnya dengan pelaksanaan proses pengadaan B/ J pemerintah secara elektronik, yaitu pengadaan B/ J dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2010, tentang pengadaan barang/ Jasa Pemerintah, pasal 131 ayat (1) bahwa K/ L/ D/ I wajib melaksanakan Pengadaan B/ J secara eletronik untuk sebagian/ seluruh paket-paket pengadaan, mulai tahun 2012.


Sementara, Narasumber dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan jasa Pemerintah (LKPP) Jakarta, menyebutkan proses pengadaan B/ J secara elektronik ini akan lebih meningkatkan dan menjamin terjadinya efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas dalam pembejanjaan uang negara. Sistem pengadaan secara elektronik (SPSE)  dibuat untuk mewujudkan harapan pelaksanaan pengadaan B/ J pemerintah secara elektronik. Layanan yang tersedia dalam SPSE, adalah: E-Tendering, E-Audit, E-Catalogue, E-Purchasing.
Peserta langsung berlatih Aplikasi SPSE 4, dengan bimbingan langsung Narasumber LKPP Jakarta
, melalui alamat website LPSE Kabupaten Kuningan: http://lpse.kuningankab.go.id/eproc,